- WAHAI BIDADARI -




Wahai Muslimat,Dirimu ditangisi oleh Nabi setiap malam,Sehingga basah baju Akhiril Anbiya,Wahai pemimpin seluruh alam,Kenapa begitu ditangisi akan wanita?Ditanya Aisyah kasih dan cinta,Jawabnya kerna,Mereka penuh mengisi ruang seksaan,Api neraka yang mengazabkan.

Kamu itu fitnah dunia,Apa yang terjadi dipandang oleh seluruhnya,Diseksa dan direndahkan darjatmu,Oleh golongan Adam kafir Quraisy.

Datanglah Nabi penyuluh kegelapan,Membela si hawa yang terseksa,Dengan Islam yang mulia.

Wahai golongan yang mudah tertipu,Akan syaitan musuhmu yang nyata,Sejak diciptanya Adam yang mulia,Akan segala isi dunia sementara.

Bersihkan hatimu, bersihkan jiwamu,Tutuplah auratmu, rendahkan suaramu,Jagalah pergaulanmu, jagalah lidahmu,Kerna sekiranya kamu lalai,Maka murkalah Khaliq dan gelap mata Adam.

Tutuplah seluruh badanmu termasuk kakimu,Kecuali wajahmu dan telapak tanganmu,Kerna ini kebanyakan darimu lupa akannya,Akhirnya terseksa walau seberat zarah.

Ayuhlah,Muslimat yang dikasihi Manusia Agung,Kembalilah memburu redha Allah,Jadilah seperti Rabiyatul Adawiyyah,Kerna alimmu lebih 1000 orang lelaki jahil.

Ingatlah,Nanti dirimu memenuhi ruang neraka,Dengan kasihan Khaliq yang Maha Kasih,Maka jadilah muslimat yang berjaya,Yang sedar akan ancaman ini.

Wahai Muslimat,Sedarlah dan jagalah dirimu,Supaya jauh dari api yang bernyala,Agar dapat dirimu menjadi,Permaisuri kepada segala BIDADARI....

YA ALLAH..


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.


(Mereka berdo'a):

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimanaEngkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kamiapa yang tak sanggup kami memikulnya.Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."(Al-Baqarah:286)




Ya Allah..
perjalanan kian jauh namun hakikatnya sudah hampir ke destinasi akhir usia,
usiaku hari demi hari kian berlalu pergi. Di manakah daku?
Sesungguhnya daku yakini bahwa Allah tidak membebankan sesuatu
kaum itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Pertemuan dan perpisahan adalah suatu ilmu untuk kukutip.


Dalam perjalanan mencariMu ya Allah,
daku hampir tewas dan aku kini merayu syahdu di pinggir doaku,
agar ada waktu yang tersisa ini dapat kuatur untuk hampir padaMu.
Daku akui kelemahan diri ini ya Allah, daku benar-benar lemah,
tolonglah daku ya Allah!


Di saat daku berdiri teguh di sisi sahabat dan keluarga,
rupa-rupanya didepan-Mu,
daku umpama mawar layu kekeringan...
Mawar yang kekeringan air cintaMu, berikan daku sedikit air cintaMu.
Sesungguhnya daku dahaga di padang pasir duniawi.
Ya Allah, kurniakan daku sahabat-sahabat dan pendamping hatiku insan-insan
yang mendekatkan ku kepada-Mu.
Perpisahan itu juga sebuah ilmu untukku.
Sahabat, perpisahan adalah sebuah memori,
walau entah dengan siapa kita pernah memberi dan
kenangan itu. Tapi yang pasti....
bagi siapa yang pernah memberi dan menerima kenangan bersamaku,
akan ku abadikan ia sebagai lakaran sebuah lukisan ujian dari Allah buat diriku.


Sedikit pun tak pernah terlintas difikiranku
akan melukiskan sebuah kenangan yang tragis, penuh emosi, penuh kekecewaan,
pengorbanan yang tak berbalas, cinta yang tidak kesampaian,
hidup yang tersia-sia,kesetiaan yang tak dihargai..
di manakah daku ya Allah? Apabila ku kutip semula FirmanMu...
di dalam ayat-ayatMu memberikan daku jawapan atas semua itu,
di sebalik semua itu air mataku menjadi kekeringan.
Walau air mata ini hakikatnya sudah tiada lagi, yang ada hanya air mata
di hati yang tak terlihatkan.
Doa kudus ku berikan dari jauh untuk semua insan di luar sana.
Semoga rahmat Allah memayungi hati kita. Membuka hati-hati agar lebih kenal
akan cinta Allah dan dunia yang cuma sekadar alam fana ini..
"Wahai diriku, bersabarlah..
janganlah berputus asa dalam kehidupan ini.
Allah itu dekat, terlalu dekat dari urat lehermu.
Jika engkau tidak mendapat apa yang engkau inginkan mungkin
Allah akan menggantikan engkau sesuatu pengganti yang lebih baik.
" Allah tahu, tetapi engkau tidak tahu apa yang ada di depanmu..
Kesatlah air matamu itu, gantikannya dengan senyuman penawar hati di setiap musibah itu..
Selalulah menyebut Alhamdulillah....
Wahai diriku, Allah sayang padamu, dia tahu apa saja keburukan dan kebaikan untukmu
jadi terimalah seadanya takdir PenciptaMu itu.
Yakini dan berdoa agar diberikan terbaik dalam hidupmu
dan itulah yang terbaik apabila terjadi sesuatu ketetapan.

Ya Allah, adakah daku ini terlalu jujur, terlalu baik, terlalu setia,
terlalu memberi, terlalu menerima seadanya,
terlalu sabar dengan apa pun yang manusia lemparkan padaku,
terlalu simpati dan terlalu mudah memaafkan...
namun tiadakah sedikit kebahagiaan buatku?
Kusedari diri ini penuh dosa, penuh kesalahan dan kekhilafan.
Setiap waktu ku ingin insafi diri...ku sedar ku tak layak utk syurgaMu,
namun kuharapkan mahgfirah dan kasihsayangMu selalu ada dihatiku.
Ya Allah, Adakah kerana kebaikan itu daku tak mampu memiliki secebis
kebahagiaan dalam hati ini.
Ku Cuma inginkan sedikit dan setitis kebahagian itu akan terbit utkku satu hari nanti.
Walau setitis cuma, aku amat menghargainya wahai Pencipta hati.

- WAHAI BIDADARI -




Wahai Muslimat,Dirimu ditangisi oleh Nabi setiap malam,Sehingga basah baju Akhiril Anbiya,Wahai pemimpin seluruh alam,Kenapa begitu ditangisi akan wanita?Ditanya Aisyah kasih dan cinta,Jawabnya kerna,Mereka penuh mengisi ruang seksaan,Api neraka yang mengazabkan.

Kamu itu fitnah dunia,Apa yang terjadi dipandang oleh seluruhnya,Diseksa dan direndahkan darjatmu,Oleh golongan Adam kafir Quraisy.

Datanglah Nabi penyuluh kegelapan,Membela si hawa yang terseksa,Dengan Islam yang mulia.

Wahai golongan yang mudah tertipu,Akan syaitan musuhmu yang nyata,Sejak diciptanya Adam yang mulia,Akan segala isi dunia sementara.

Bersihkan hatimu, bersihkan jiwamu,Tutuplah auratmu, rendahkan suaramu,Jagalah pergaulanmu, jagalah lidahmu,Kerna sekiranya kamu lalai,Maka murkalah Khaliq dan gelap mata Adam.

Tutuplah seluruh badanmu termasuk kakimu,Kecuali wajahmu dan telapak tanganmu,Kerna ini kebanyakan darimu lupa akannya,Akhirnya terseksa walau seberat zarah.

Ayuhlah,Muslimat yang dikasihi Manusia Agung,Kembalilah memburu redha Allah,Jadilah seperti Rabiyatul Adawiyyah,Kerna alimmu lebih 1000 orang lelaki jahil.

Ingatlah,Nanti dirimu memenuhi ruang neraka,Dengan kasihan Khaliq yang Maha Kasih,Maka jadilah muslimat yang berjaya,Yang sedar akan ancaman ini.

Wahai Muslimat,Sedarlah dan jagalah dirimu,Supaya jauh dari api yang bernyala,Agar dapat dirimu menjadi,Permaisuri kepada segala BIDADARI....

YA ALLAH..


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.


(Mereka berdo'a):

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimanaEngkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kamiapa yang tak sanggup kami memikulnya.Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."(Al-Baqarah:286)




Ya Allah..
perjalanan kian jauh namun hakikatnya sudah hampir ke destinasi akhir usia,
usiaku hari demi hari kian berlalu pergi. Di manakah daku?
Sesungguhnya daku yakini bahwa Allah tidak membebankan sesuatu
kaum itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Pertemuan dan perpisahan adalah suatu ilmu untuk kukutip.


Dalam perjalanan mencariMu ya Allah,
daku hampir tewas dan aku kini merayu syahdu di pinggir doaku,
agar ada waktu yang tersisa ini dapat kuatur untuk hampir padaMu.
Daku akui kelemahan diri ini ya Allah, daku benar-benar lemah,
tolonglah daku ya Allah!


Di saat daku berdiri teguh di sisi sahabat dan keluarga,
rupa-rupanya didepan-Mu,
daku umpama mawar layu kekeringan...
Mawar yang kekeringan air cintaMu, berikan daku sedikit air cintaMu.
Sesungguhnya daku dahaga di padang pasir duniawi.
Ya Allah, kurniakan daku sahabat-sahabat dan pendamping hatiku insan-insan
yang mendekatkan ku kepada-Mu.
Perpisahan itu juga sebuah ilmu untukku.
Sahabat, perpisahan adalah sebuah memori,
walau entah dengan siapa kita pernah memberi dan
kenangan itu. Tapi yang pasti....
bagi siapa yang pernah memberi dan menerima kenangan bersamaku,
akan ku abadikan ia sebagai lakaran sebuah lukisan ujian dari Allah buat diriku.


Sedikit pun tak pernah terlintas difikiranku
akan melukiskan sebuah kenangan yang tragis, penuh emosi, penuh kekecewaan,
pengorbanan yang tak berbalas, cinta yang tidak kesampaian,
hidup yang tersia-sia,kesetiaan yang tak dihargai..
di manakah daku ya Allah? Apabila ku kutip semula FirmanMu...
di dalam ayat-ayatMu memberikan daku jawapan atas semua itu,
di sebalik semua itu air mataku menjadi kekeringan.
Walau air mata ini hakikatnya sudah tiada lagi, yang ada hanya air mata
di hati yang tak terlihatkan.
Doa kudus ku berikan dari jauh untuk semua insan di luar sana.
Semoga rahmat Allah memayungi hati kita. Membuka hati-hati agar lebih kenal
akan cinta Allah dan dunia yang cuma sekadar alam fana ini..
"Wahai diriku, bersabarlah..
janganlah berputus asa dalam kehidupan ini.
Allah itu dekat, terlalu dekat dari urat lehermu.
Jika engkau tidak mendapat apa yang engkau inginkan mungkin
Allah akan menggantikan engkau sesuatu pengganti yang lebih baik.
" Allah tahu, tetapi engkau tidak tahu apa yang ada di depanmu..
Kesatlah air matamu itu, gantikannya dengan senyuman penawar hati di setiap musibah itu..
Selalulah menyebut Alhamdulillah....
Wahai diriku, Allah sayang padamu, dia tahu apa saja keburukan dan kebaikan untukmu
jadi terimalah seadanya takdir PenciptaMu itu.
Yakini dan berdoa agar diberikan terbaik dalam hidupmu
dan itulah yang terbaik apabila terjadi sesuatu ketetapan.

Ya Allah, adakah daku ini terlalu jujur, terlalu baik, terlalu setia,
terlalu memberi, terlalu menerima seadanya,
terlalu sabar dengan apa pun yang manusia lemparkan padaku,
terlalu simpati dan terlalu mudah memaafkan...
namun tiadakah sedikit kebahagiaan buatku?
Kusedari diri ini penuh dosa, penuh kesalahan dan kekhilafan.
Setiap waktu ku ingin insafi diri...ku sedar ku tak layak utk syurgaMu,
namun kuharapkan mahgfirah dan kasihsayangMu selalu ada dihatiku.
Ya Allah, Adakah kerana kebaikan itu daku tak mampu memiliki secebis
kebahagiaan dalam hati ini.
Ku Cuma inginkan sedikit dan setitis kebahagian itu akan terbit utkku satu hari nanti.
Walau setitis cuma, aku amat menghargainya wahai Pencipta hati.